Alamat Rumah Makan Anjung Mios

Alamat Rumah Makan Anjung Mios

Minggu, 09 September 2012

Segubal dan Bebaitukha Berungguk

Segubal adalah makanan lezat dari beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Dimasak dengan cara dikukus dalam waktu 6 - 10 jam. Begitu juga dengan Bebaitukha Berungguk atau Nenek-nenek Berantem. Kalau yang ini adalah mirip dengan lontong yang diikat tiga-tiga berbahan ketan juga. Mungkin karena 3 buah terikat jadi satu inilah yang menjadi alasan namanya adalah bebaitukha berungguk.

Anjung Mios adalah restoran yang nyaman untuk anda yang berada di Lampung. Kualitas masakannya sudah terbukti secara luas sangat lezat dan bisa anda nikmati bersama keluarga, handai taulan, sahabat atau bahkan rekan bisnis. Rumah makan ini menyediakan makanan dan masakan khas daerah Lampung dikombinasikan dengan masakan Padang.

Anjung Mios juga bisa mengakomodir acara-acara besar dan meriah yang dihadiri oleh sekitar 100 hingga 300 orang. Luas area restoran lampung ini cukup untuk menampung banyak pelanggan yang datang bersamaan. Anda juga tidak perlu khawatir dengan tempat parkir yang disediakan. Kendaraan anda, baik motor maupun mobil bisa parkir dengan leluasa.

Silahkan anda menanyakan informasi segubal dan bebaitukha berungguk kepada pemilik restoran dan para stafnya.  Mereka dengan senang hati memberikan anda layanan informasi dan penjualan menu-menu makan dan produk yang anda butuhkan.

Informasi lainnya bisa anda dapatkan di http://anjungmios.blogspot.com/2012/09/segubal-panganan-lampung-penuh-kenangan.html

Sabtu, 08 September 2012

Segubal - Panganan Lampung Penuh Kenangan Rasa

Informasi Kuliner dari Rumah Makan Lampung Anjung Mios. 

Andung kami, Alm H. Fatmah binti Alijoen selalu mengenalkan dan menyediakan makanan ketan segubal kepada semua keluarga. Tidak menunggu momen khusus hari raya, setiap anggota keluarga di rantau yang datang ke rumah besar di Sukamarga, Gedongtataan, selalu dibuatkan panganan khas lampung ini. Ada lagi variasi makanan ketan dengan nama unik yang juga sering dibuatkan beliau, yaitu Bebaitukha Berungguk


Segubal adalah bahan dari ketan yang dikukus dengan santan, lalu dibungkus daun pisang, atau daun kelapa (janur). Menyantap makanan ini biasanya ditemani gulai ayam, rendang daging, opor ayam, kari, tapai, dan lain-lain. Selain itu, makanan ini pun dapat dinikmati dengan sambal goreng ati, petai, atau jengkol.
Tak sulit mendapatkan makanan unik ini. Di lokasi Pasar Bambu Kuning, segubal selalu ramai terjual dan terfavorit bagi masyarakat setempat.

Pembuatan makanan ini membutuhkan waktu sekitar 6 - 10 jam. Caranya, ketan yang telah diberi santan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Karena terbilang rumit dan membutuhkan ketelatenan ekstra, sudah jarang orang Lampung yang dapat membuat segubal.

Kemeriahan Lebaran bagi sebagian besar masyarakat Lampung, terasa belum lengkap tanpa menghidangkan segubal: makan khas Lampung yang terbuat dari ketan dan Kelapa. Sebab, selain Lebaran, panganan itu hanya dapat ditemui saat upacara adat, seperti pesta pernikahan, khitanan, dan cukuran rambut bayi.

Bahan-bahan

  • Beras Ketan
  • Santan Kelapa
  • Daun Pisang

Cara Memasak

  • Beras ketan dimasak dengan santan kelapa lalu dikukus selama 30 menit.
  • Setelah itu, adonan ketan dan santan dicetak atau bisa dibungkus daun pisang untuk dikukus sekali lagi sebelum dihidangkan. 
Informasi menarik Segubal - Panganan Lampung Penuh Kenangan Rasa diambil dari beberapa blog dan situs berita online.

Jumat, 07 September 2012

Informasi Wisata Pulau Pisang yang Indah

Informasi Wisata dari Restoran Lampung Anjung Mios.



Pulau Pisang adalah sebuah pulau kecil, di wilayah krui, Lampung Barat. Pulau Pisang menjadi salah satu pulau yang paling diandalkan oleh Lampung Barat sebagai daerah tujuan wisata. Pulau ini menghadap kota Krui bisa dicapai dalam tempo lebih kurang 45 menit, dari pelabuhan di kota Krui, dengan perahu motor, atau sekitar 15 menit dari desa Tembakak. Tembakak adalah sebuah desa di daratan Sumatera yang terdekat dengan pulau ini. Jarak Pulau Pisang dengan Tembakak hanya beberapa ratus meter.



Selain sebagai lokasi konservasi penyu, Pulau Pisang menyimpan banyak potensi alam yang mampu meningkatkan kesejakteraan masyarakat pulau dan masyarakat pesisir. Selain memiliki potensi perkebunan cengkih cukup berlimpah, Pulau Pisang juga menjadi salah satu aset bagi Lampung Barat untuk menjadi kawasan minawisata, pasalnya di kawasan tersebut terdapat jalur perlintasan ikan lumba-lumba dengan jumlah ratusan ribu ekor. Pulau Pisang selain memiliki keindahan yang elok, lokasi tersebut kerap disinggahi penyu langka, sehingga sangat pantas pulau ini mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah.

Pulau Pisang terdiri dari enam pekon (kampung); Pekon Lok, Labuhan, Sukadana, Pasar, Sukamarga, dan Bandar Dalam. Di kampung-kampung ini masih terdapat rumah-rumah bagus sisa-sisa kejayaan masa lalu, yang terbengkalai, ditinggal penghuninya.


Pulau Pisang adalah sebuah pulau yang indah untuk dikunjungi. Pulaunya indah dan pantainya cantik. Di pulau ini Anda bisa berenang, berperahu, berlayar, menyelam, memancing, memotret, atau hanya sekedar melihat-lihat. Selancar tidak terlalu bagus di sini. Jarang ada orang berselancar di pulau ini. Tapi jangan harap Anda akan mendapat banyak pisang di pulau ini, karena penduduk pulau ini malah mencari pisang ke daratan Sumatera.

Untuk mencapai pulau ini, Anda bisa memulainya dari pelabuhan kota Krui, atau dari pelabuhan Tembakak. Tembakak adalah sebuah desa kecil di daratan Pulau Sumatera yang tepat menghadap pulau ini. Dari Tembakak, Anda bisa menumpang perahu nelayan kecil, bersama penduduk setempat, atau Anda bisa mencarter sebuah perahu. Ongkos penyeberangan dari Tembakak sekitar Rp.10.000, sedangkan dari Krui sekitar Rp.20.000. untuk mencarter perahu motor, dari Krui Anda akan dikenai biaya setidaknya Rp.600.000 untuk seharian penuh.

Tidak ada tempat penginapan di pulau ini. Jika Anda terpaksa bermalam, Anda harus membawa tenda, atau menumpang di rumah penduduk. Biasanya penduduk pulau ini tidak keberatan jika ada turis menginap di rumahnya.

Dikutip dari http://novenrique.blogspot.com/2010/05/pulau-pisang-si-jelita.html dan antaranews. 
Foto-foto dari http://endangguntorocanggu.blogspot.com/2012/02/eksotisme-pulau-pisang-lampung-barat.html





Kamis, 06 September 2012

Restoran Kuliner Lampung Sekitar Tanjung Karang


Datang dan rasakan kenikmatan dari kelezatan kuliner khas Lampung dari Restoran Anjung Mios di desa Sukamarga, Pesawaran. Aneka masakan enak yang dimasak dengan sepenuh hati dari pemilik rumah makan saung dan lesehan ini siap untuk memberi kejutan yang membahagiakan kepada semua tamu pengunjungnya. Sambal seruit memberikan pengalaman yang menyenangkan ketika anda menyantap seluruh hidangan.

Anjung Mios berlokasi sangat strategis. Pemandangan gunung Pesawaran yang indah laksana sebuah lukisan dalam bingkai raksasa yang digantung di dinding yang sangat besar menemani anda sekeluarga menikmati makanan lezat khas Lampung kombinasi masakan Padang.

Pandangan anda juga akan dimanjakan oleh gerombolan ikan nila, gurame, lele dan gabus yang menari bebas di kolam yang besar. Mereka berenang dengan leluasa dan berbaris menyapa anda dengan salam hormat yang sangat manis.

Senyum bahagia anda bersama sanak-famili, handai-taulan dan para sahabat adalah harapan tulus kami yang selalu dengan senang hati melayani anda.

Kunjungi rumah makan pondokan kami di segala kesempatan anda. Dan terimalah salam mesra dari kami untuk anda sekeluarga.

Restoran Kuliner Lampung Sekitar 20 km dari Tanjung Karang.

Kamis, 23 Agustus 2012

Masakan Khas Lampung Penuh Sensasi


Aneka Masakan Pindang adalah kuliner andalan provinsi Lampung. Pindang Lampung terasa asam gurih, sehingga hampir menyerupai masakan tom yum dari Thailand. Aroma kuahnya pun harum berkat daun kemangi yang dicampur di dalamnya. Selain itu, bumbu kunyit dan jahe yang digunakan juga lebih berani.

Masakan khas Lampung lain yang tidak kalah terkenal adalah seruit. Bagi yang belum tahu, seruit ialah ikan yang digoreng atau dibakar. Lalu dicampur dengan sambal terasi, tempoyak (olahan durian) ataupun mangga, terong, plus lalapan. Jenis ikan sungai yang dipakai biasanya ikan nila, gurame, lele dan gabus. Lalapan yang digunakan dalam masakan ini bisa bervariasi. Selain mentimun, petai, kemangi, kol, dan tomat, juga ada lalapan jagung muda, pepaya serta adas.

Hidangan seruit menggambarkan bahwa masyarakat Lampung menyukai kegiatan makan bersama yang disebut dengan istilah nyeruit. Dengan nasi yang masih mengepul panas, gurihnya ikan, dan pedasnya sambal yang ditambah dengan segenap lalapan, pasti membuat suasana makan bersama semakin akrab. Kalau berkesempatan berkunjung ke Sang Bumi Ruwa Jurai ini, jangan lupa mencicipi tempoyak. Terlebih lagi bagi yang fanatik durian. Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Biasanya tempoyak dikonsumsi sebagai lauk teman nasi, meski dapat juga dimakan langsung. Kendati amat jarang dilakoni lantaran banyak yang tidak tahan terhadap keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Tempoyak juga bisa dijadikan bumbu masakan.

Masakan khas Lampung memang penuh sensasi. Untuk itu silahkan anda mencobanya di restoran kami, Anjung Mios yang berlokasi di Dusun Sukamarga, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Lokasinya cukup dekat dengan pusat pemerintah daerah Pesawaran.